Kematian Yuri Gagarin, kosmonot yang menjadi manusia pertama di luar angkasa, perlahan terungkap kebenarannya seperti diutarakan rekannya sesama kosmonot, Alexi Leonov.

Klarifikasi resmi menyatakan bahwa Gagarin, tewas pada 27 Maret 1968 dalam latihan penerbangan rutin dengan instrukturnya, Vladimir Seryogin. Pesawatnya saat itu disebut jatuh setelah menghindari 'objek asing' di wilayah tersebut, yang disebut bisa hewan atau sebuah balon udara.

Namun penyebab kematiannya yang masih diragukan hingga saat ini perlahan terkuak. Leonov, yang juga merupakan manusia pertama yang berjalan di luar angkasa, menyatakan bahwa objek asing tersebut adalah pesawat. Pesawat tersebut dikendalikan oleh sipil, bukan pilot profesional.

Menurut Leonov, pesawat berjenis jet tempur Sukhoi Su-15 itu terbang terlalu dekat dengan pesawat Gagarin, MiG-15. Rentang jarak terbangnya yang terlalu dekat, lebih rendah dari seharusnya, membuat Gagarin mengubah arah pesawatnya hingga berputar tidak terkendali pada kecepatan 750 km/jam.

"Kami tahu bahwa Su-15 telah dijadwalkan akan diuji pada hari itu, tetapi (pesawat) itu seharusnya terbang di ketinggian 10.000 meter atau lebih tinggi, bukan di 450-500 meter. Itu adalah pelanggaran prosedur penerbangan," papar Leonov dalam sebuah wawancara dengan Russian Today.

Leonov bergabung dalam komite yang menyelidiki kecelakaan Gagarin. Ia mencoba mengungkapkan kebenaran dari apa yang 'disembunyikan' selama lebih dari 20 tahun, seperti diwartakan Jalopnik.

"Saya menebak salah satu alasan untuk menutup-nutupi kebenaran ini adalah untuk menyembunyikan fakta bahwa ada hubungannya dengan pemerintah," sebutnya.

Namun Leonov tetap menyembunyikan nama pilot yang bertanggung jawab atas kematian Gagarin tersebut, salah satu alasan mengapa ia boleh mengungkap rahasia ini ke publik.

"Saya diminta tidak mengungkapkan nama pilot. Ia adalah seorang pilot uji yang baik... Ini tidak akan memperbaiki apa-apa," kata Leonov.

Karena keinginan Uni Soviet saat itu yang ingin menjaga Gagarin sebagai alat propaganda mereka karena ia begitu populer di masyarakat, ada spekulasi bahwa kecelakaan yang mengambil hidupnya itu direncanakan oleh KGB, bersama dengan banyak teori konspirasi lainnya.

Sebelum penyebab kematian aslinya diungkap Leonov, banyak teori konspirasi lainnya yang menyatakan Gagarin tewas karena bunuh diri, atau karena bertabrakan dengan UFO yang menjadi 'objek asing' tersebut.



Kini kasus ini telah sepenuhnya ditutup untuk semua maksud dan tujuan yang baik.

"Satu-satunya penyesalan di sini adalah bahwa butuh waktu lama untuk mengungkapkan kebenaran ini. Tapi kini akhirnya kita dapat beristirahat dengan tenang," kata Valentina Tereshkova, wanita pertama di luar angkasa, yang berbicara pada sebuah konferensi pers di markas besar PBB di Wina.

Kematian Gagarin memang berakibat pada berakhirnya karir Tereshkova, dampak kematian satu kosmonot begitu besar bagi Uni Soviet pada saat itu.

"Mereka melarang saya untuk terbang lagi, bahkan menguji coba pesawat. Mereka ingin saya tetap aman," cetusnya.

"Saya masih merasa kehilangan dia. Itu adalah kerugian bukan hanya untuk sesama kosmonot, tetapi untuk seluruh masyarakat," tutur Tereshkova.

Yuri Gagarin tewas pada usia ke-34 dan sempat menerima Bintang Jasa Mahaputera dari Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno pada 1964 ketika Bung Karno berkunjung ke Moskow pada 1964, saat itu Gagarin masih berusia 27.

sumber: inilah.com